Markas Besar Tante Nakal di Jakarta

Tante-Tante yang kesepian bertingkah seperti perawan, berlomba-lomba mencari pasangan, persis oplet tua yang cari tumpangan dipinggir jalan, saling berebut cari muatan. Syair ini adalah sebuah lagu yang dinyanyikan oleh iwan fals yang bercerita tentang kisah wanita kesepian yang sering dipanggil sebagai tante-tante nakal.

Wanita kesepian ini adalah wanita yang haus akan belaian seorang pria atau wanita yang ingin mencari kepuasan lain diluar pasangan resminya. Umumnya wanita kesepian yang sering disebut tante nakal ini selalu mencari pria muda, tampan dan yang paling penting adalah gagah perkasa.

Sudah bukan rahasia umum lagi bahwa tiap tante nakal ini selalu mempunyai simpanan beberapa koleksi pria muda, Begitu juga sebaliknya terkadang para pria muda ini juga mempunyai beberapa koleksi tante-tante nakal tanpa sepengetahuan yang bersangkutan.

Seiring dengan perkembangan zaman, istilah tante-tante nakal sekarang ini telah berubah. Kalau dulu tante-tante nakal selalu berkonotasi sebagai wanita-wanita kesepian yang haus akan belaian pria, kini istilah wanita kesepian tersebut sudah berubah menjadi wanita yang haus akan harta benda.

Bila wanita kesepian atau tante nakal tersebut banyak mempunyai koleksi para pria muda atau menjadi koleksi para pria muda. Wanita yang haus akan harta benda juga banyak mempunyai koleksi simpanan uang atau bernasib malang menjadi koleksi para penegak hukum.

Beragam cara banyak dilakukan oleh wanita yang haus akan harta benda ini untuk mencari pundi-pundi keuangan. Ada yang mirip jadi bandar togel dan calo togel, makelar kasus, makelar proyek, ngurusin hak guna bangunan dan berbagai kegiatan lain yang berpotensi merugikan keuangan negara. Bila kegiatan mereka berjalan lancar, maka hasil yang didapat nantinya akan dikoleksi dalam bentuk simpanan uang di berbagai tempat. Namun bagi yang sedang apes atau sial, maka sebaliknya mereka akan menjadi simpanan koleksi para penegak hukum.

Karena begitu banyak tante nakal ini yang terjerat hukum terutama terjerat oleh perangkap penegak hukum pemberantasan korupsi dalam hal ini Komisi pemberantasan korupsi (KPK). Maka markas besar KPK yang berada di kawasan Kuningan Rasuna Said Jakarta sering diplesetkan sebagai markas besarnya para tante nakal di jakarta. Para tante nakal ini masuk perangkap dan menjadi koleksi KPK Akibat ulah para tante nakal itu sendiri, buah dari perbuatannya sebagai wanita yang haus akan harta benda dan jabatan.

Gebrakan penegak hukum bernama KPK ini memang luar biasa. Tante-tante nakal itu memang sudah menjadi koleksi KPK, Para tante nakal yang sedang apes dan sial itu kini sudah menikmati indahnya kebun bunga hotel prodeo. Lucunya sebelum tante-tante nakal ini menjadi koleksi KPK, Tingkah lakunya memang sangat menggelikan. ada yang kucing-kucingan, ada yang pura-pura lupa, ada yang pura-pura alim pake cadar segala, ada yang pura-pura sakit didorong kursi roda, bahkan ada tante nakal yang hamil sebelum nikah.

Kelakuan tante nakal ini memang sudah lama dilirik oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), data-data kelakuannya sudah ada dibalik meja pimpinan KPK, karena khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan, tanpa menunggu waktu lama lagi, akhirnya tante-tante nakal itu ditetapkan juga oleh KPK sebagai tersangka bahkan hampir semuanya sudah ditahan dan sudah mendapat vonis dari pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor) Jakarta. Beragam Cerita tentang ulah para tante nakal itu selengkapnya bisa dilihat langsung pada sumbernya di sini : Tante-Tante Nakal Dibalik Meja Pimpinan KPK

Sudah selesaikah tugas KPK mengkoleksi tante-tante nakal tersebut. Ternyata tugas itu belum berakhir, Masih banyak calon koleksi tante nakal yang sedang digarap oleh KPK. Bahkan salah satunya sudah terjaring masuk perangkap oleh KPK akibat kasus suap sengketa pemilukada Gunung Mas Kalimantan Tengah. Tante nakal ini bernama Chairunnisa, Tante Chairunnisa ini memang cukup nakal karena sebelum tante ini ditangkap KPK, Tante Chairunnisa pernah diperiksa dua kali sebagai saksi dalam kasus korupsi pengadaan Al Qur’an yang melibatkan koleganya Om Zulkarnaen Djabar. Saat ini tante Chairunnisa sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.

Bukan hanya Tante Chairunnisa yang dijadikan tersangka, Efek dari terungkapnya kasus sengketa Pemilukada Gunung Mas ini berbuntut panjang. Tante Ratu Atut Chosiyah, Sang penguasa Banten akhirnya ikut terseret dalam kasus sengketa Pemilukada Lebak Banten. Sebelumnya dalam kasus ini, KPK telah menetapkan adik Tante Ratu Atut yakni Om Tubagus Wawan sebagai tersangka. Selain itu Tante Ratu Atut juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi alat kesehatan di Propinsi Banten.

Tante lainnya yang sedang dibidik oleh KPK adalah Tante Airin Rachmi Diany Walikota Tangerang Selatan. Tante Airin telah diperiksa oleh KPK terkait dengan proyek pengadaan alat-alat kesehatan. Tante yang satu ini memang lagi harap-harap cemas, takut dijadikan tersangka dalam proyek Alkes, Apalagi dalam kasus ini KPK telah menetapkan suami Tante Airin yakni Om Tubagus Wawan sebagai tersangka.

Tante berikutnya yang juga harap-harap cemas adalah tante Athiyyah Laila, istri dari Om Anas Urbaningrum. Tante Athiyyah telah diperiksa sebagai saksi oleh KPK dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan sarana dan prasarana olahraga di Hambalang Kabupaten Bogor.

KPK memang harus bekerja keras untuk mengusut tuntas dugaan keterlibatan tante-tante yang baru diperiksa tersebut, Apakah para tante ini nantinya bakalan menjadi tersangka dan menjadi koleksi baru bagi KPK, waktulah nanti yang akan membuktikan. Namun sekedar catatan bahwa bicara kenakalan ternyata bukan hanya monopoli para tante nakal, banyak juga Om-Om Senang yang nakal dan diduga Om-Om Senang ini jauh lebih nakal daripada Tante-Tante Nakal he he he.


Berita Lainnya :
 
Template Modify by
Creating Website

Proudly powered by
Blogger